Materi Kelas 5 Tema 7 Subtema 1
Materi Kelas 5 Tema 7 Subtema 1
Materi tema 7 ini adalah materi yang terdapat pada kelas 5 SD semester 2. Materi kelas 5 tema 7 merupakan materi tematik integratif dengan mata pelajaran IPS yang menjadi materi induk pada buku siswa Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan. Pembahasan materi kelas 5 tema 7 ini akan terfokus pada materi Subtema 1 tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan. adapun pembahasan materi tema 7 subtema 1 kelas 5 SD ini dapat di baca di bawah ini.
Kedatangan Bangsa Eropa Awal Dari Masa Penjajahan
Materi tema 7 ini adalah materi yang terdapat pada kelas 5 SD semester 2. Materi kelas 5 tema 7 merupakan materi tematik integratif dengan mata pelajaran IPS yang menjadi materi induk pada buku siswa Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan. Pembahasan materi kelas 5 tema 7 ini akan terfokus pada materi Subtema 1 tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan. adapun pembahasan materi tema 7 subtema 1 kelas 5 SD ini dapat di baca di bawah ini.
Kedatangan Bangsa Eropa Awal Dari Masa Penjajahan
Di masa penjajahan bangsa kita mengalami penindasan, sehingga mengalami penderitaan dalam waktu yang cukup lama. Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, datanglah orang-orang Eropa yang mengadakan pelayaran samudra. Kedatangan orang- orang Eropa di Nusantara mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, ketika orang-orang Eropa itu berusaha menguasai Nusantara, mereka mendapat reaksi keras berupa perlawanan-perlawanan di berbagai daerah.
Bangsa-bangsa Yang Pernah Melakukan Penjajahan di Indonesia
Negara eropa yang pernah melakukan penjajahan di Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.
Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Kedatangan Bangsa Eropa
Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra antara lain sebagai berikutFaktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Kedatangan Bangsa Eropa
a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold)
Kekayaan yang mereka cari terutama adalah rempah-rempah. Pada abad 15 harga rempah-rempah sangat mahal di Eropa. Harga rempah-rempah semahal emas (gold). Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obat-obatan dan bumbu masak.
b. Adanya keinginan menyebarkan agama (gospel)
Bangsa Eropa datang dengan tujuan mencari kekayaan di tanah jajahan, akan tetapi mereka juga membawa misi khusus yang dipelopori oleh bangsa Portugis. Misi tersebut adalah menyebarkan agama kepada penduduk daerah yang dikuasainya.
c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory)
Apabila suatu negara di eropa mempunyai banyak tanah jajahan, maka negara tersebut dianggap negara yang jaya (glory). Sehingga banyak negara-negara di Eropa berlomba-lomba untuk mencari tanah jajahan sebanyak-banyaknya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Contohnya seperti berikut.
- Dalam mengarungi samudra luas dikembangkannya teknik pembuatan kapal.
- Ditemukannya mesin untuk persenjataan. Senjata dapat digunakan untuk melindungi pelayaran dari ancaman bajak laut dan sebagainya.
- Ditemukannya kompas. Kompas digunakan sebagai penunjuk arah sehingga para penjelajah tidak lagi bergantung pada kebiasaan alam.
Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia. Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.
Kebijakan Guburnur Thomas Stamford Raffles
- Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
- Ditemukannya bunga bangkai raksasa dan terbesar di dunia oleh Raffles dan Arnoldi Sehingga Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
- Thomas Stamford Raffles
- Dibangunnya Kebun Raya Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia.
Kebijakan Di Bidang Ekonomi
1. Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
2. Semua tanah dianggap milik negara. Maka, petani harus membayar pajak sebagai uang sewa.
Upaya Raffles menerapkan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena faktor-faktor berikut.
- Karena tidak sama tanah yang dimiliki rakyat, sehingga membuat sulit menentukan besaran pajak bagi pemilik tanah
- Tingkat kesuburan tanah petani sulit ditentukan luasnya
- Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
- Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
Dalam Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial, Raffles menetapkan kebijakan berikut:
1. Termasuk Yogyakarta dan Surakarta di pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan .
2. Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.
3. Melarang perdagangan budak.
Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda
Di bawah pimpinan Cornelis de Houtman Belanda sampai di Indonesia mendarat di Banten pada tahun 1596. Sejak itu terdapat perusahaan- perusahaan dagang Belanda yang berdiri dan masing-masing perusahaan memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia.
Pembentukan VOC
Pedagang Belanda membentuk kongsi dagang VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602.
Tujuan Pembentukan VOC
Tujuan pembentuka VOC antara lain sebagai berikut
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
2. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah- rempah.
Pengalihan Kekuasaan VOC Ke Kerajaan Belanda
Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot. Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
2. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.
Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut.
1. Belanda jatuh ke tangan Prancis secak revolusi prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
2. Penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels mendapat tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris yang telah menguasai daerah kekuasaan VOC setela menerima kekuasaan sebagai guburnur jenderal. Adapun langkah-langkah yang ditempuh Daendels setelah menjabat gubernur jenderal, antara lain:
1. meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia,2. membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
3. membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
4. membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan sepanjang lebih kurang 1.100 km, dan
5. membangun benteng-benteng pertahanan.
Daendels mengumpulkan dana guna menghadapi Inggris dengan cara menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dengan kebijakan-kebijakan antara lain: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah, mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi, dan menjual tanah- tanah.
Pembelajaran 3 Dilaksanakan Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa oleh Johanes Van Den Bosch. Sedangkan di daerah Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem ini juga dilaksanakan di Minahasa, Lampung, dan Palembang. Selaian kopi dan lada kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Terjadi penyimpangan pada pelaksanaan tanam paksa, di antaranya sebagai berikut.
- Banyaknya jatah tanah untuk di tanami tanaman ekspor secara paksa, apalagi jika tanahnya subur.
- Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
- Tanaman-tanaman ekspor memerlukan perawatan terus-menerus melebihi aktu tanaman padi.
- Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/
- petani.
Penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa dampak yang memberatkan rakyat Indonesia antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Aksi Penentangan Tanam Paksa
Terdapat aksi penentangan tanam paksa oleh rakyat yang memberikan kecaman kepada pemerintah Belanda, berujung dihapusnya tanam paksa secara bertahap oleh pemerintah belanda. Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli yang merupakan tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa.
Politik Balas Budi Oleh Edward Douwes Dekker
Melalui bukunya berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker, ia mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan transmigrasi
Materi Kelas 5 Tema 7 Subtema 1
Demikianlah Pembahasan Materi Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 tentang peristiwa dalam kehidupan, semoga materi ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana isi materi inti dari tema 7 subtema 1 kelas 5 SD. Kritik dan saran sangat admin harapkan demi kemajuan blog pendidikan walikelassd ini. termahkasih dan semoga bermanfaat.. amiennn.